[2014] year in review

SELAMAT TAHUN BARU 2015
dari Surabaya!

Alhamdulillah. Bisa dibilang tahun 2014 merupakan tahun saya. Memang ada sekelumit ‘badai’ kehidupan tapi tak mengapa, toh berakhir dengan senyum simetris hingga tawa bahagia.

Ada beberapa peristiwa yang saya anggap penting disepanjang tahun 2014. Semua memori atau momen berkesan yang saya alami baik sebagai individu maupun sebagai seorang istri.

JANUARI
Saline Infusion Sonohysterogram

Setelah konsultasi dengan dr. Aucky di Rumah Sakit Siloam Surabaya (RSSS) mengenai rencana Frozen Embryo Transfer, maka beliau menyarankan agar saya melakukan tes Saline Infusion Sonohysterogram terlebih dahulu untuk mendeteksi adanya kelainan pada rongga rahim dan saluran telur yang menggunakan alat ultrasonografi dan cairan saline steril.

Prosedur SIS yang dilakukan oleh dr. Ashon, SpOG pada tanggal 24 Januari 2014 di RSSS berlangsung dengan lancar dan tidak didapati adanya abnormalitas pada rahim dan saluran telur saya.

PEBRUARI
Frozen Embryo Transfer & 4th Wedding Anniversary

Dari IVF Long Protocol pada September 2013, saya mempunyai delapan embrio beku yang disimpan di RSSS. Empat dicairkan, dua yang sehat ditransfer ke rahim saya pada tanggal 2 Pebruari 2014. Meski saya kecewa dengan hasil negatif pada Beta-day (12/2), tetapi ada empat embrio beku sisa yang masih bisa kami jadikan harapan.

Dinner romantis di Boncafe Manyar Surabaya pada tanggal 14 Pebruari 2014 disponsori oleh perasaan happy kami dalam merayakan wedding anniversary ke-4!

MARET
Laparoscopy Surgery

Penasaran dengan kegagalan program hamil berulang, akhirnya saya dan suami mencari second opinion ke RS Graha Amerta. Setelah berkonsultasi dengan dr. Hendy Hendarto, SpOG (K) di Klinik Fertilitas RS Graha Amerta, maka terjadwal pada 19 Maret 2014 bahwa perut saya mesti dirobek-kecil untuk mendiagnosis adanya kelainan rahim. Dan ternyata, tidak ada kelainan tuh!

APRIL
Silhouette, silhhouette & silhouette

Bisa dibilang bulan ini adalah masa tenang dari berbagai macam program hamil. Difase pemulihan post laparoskopi, saya banyak disibukkan oleh kegiatan membuat siluet pesenan teman-teman. Apa aja deh yang bikin seneng dan biar gak diem terus di kamar. Beraktivitas kreatif!

kreasi siluet buatan saya
kreasi siluet buatan saya

MEI
Organizing Baby Girl Birthday Party & Promil Pribadi

Start dari menstruasi hari pertama di (awal) bulan Mei, saya mulai merencanakan sebuah program hamil pribadi diantaranya: meminum suplemen penunjang (vitamin E, asam folat dan clomiphen citrate), berolah-raga teratur, mengkonsumsi makanan sehat dan menetapkan kegiatan bercinta pada masa ovulasi. Semua berdasar pengetahuan dan pengalaman sebelumnya.

Di bulan ini saya juga dipercaya untuk meng-arrange ultah pertama anak cewek saudara saya. Untung hasilnya memuaskan, walaupun mendekor itu super melelahkan!

miartmiaw - 2014 year in review

JUNI
I’M PREGNANT!

Syukur alhamdulillah saya dan suami panjatkan kepada Allah SWT; Tuhan kami yang Maha Pemurah dan Penyayang. Empat tahun ikhtiar itu pada akhirnya berbuah benih yang tertanam, tumbuh dan berkembang di rahim seorang Jamiatul Khoiriyah; istri dari Akhmad Risdianto. Saya dipercaya untuk hamil dan menikmati setiap fasenya. Yeay!

JULI
Hiperemesis Gravidarum –Rehidrasi

Trimester pertama kehamilan saya memang relatif melelahkan. Mual-muntah berlebih dan mengganggu hingga membuat badan jadi lelah-letih-lunglai-lemas-loyo yang istilah medisnya itu Hiperemesis Gravidarum. Saya mesti rela kalo tanggal 5 Juli 2014, hari dimana seharusnya saya dan suami memperingati 14 tahun kebersamaan kami, eee ternyata mesti diinfus di IRD RSUD Dr. Soetomo untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang.

miartmiaw - 2014 year in review

AGUSTUS
POGI Family Gathering

Ada malam silaturrahmi keluarga besar POGI Cabang Surabaya tanggal 16 Agustus 2014 di Hotel Singhasari Resort Batu, Malang. Saya mah ngintil suami yang kebetulan terlibat dalam kepanitiaan acara tersebut.

usia kehamilan 14 minggu
usia kehamilan 14 minggu

SEPTEMBER
Neloni  & Perpanjangan Embrio I

11 September 2014 hari kamis malam jumat wage, saat ini usia kehamilan saya 18 minggu. Ibu saya mengundang ibu-ibu PKK untuk acara neloni anak kami. Senang bisa memberikan pengalaman spiritual kepada anak sejak awal. Banyak makanan yang menggugah selera jugaa (favorit saya adalah sego janganan). FYI, Neloni berasal dari kata ‘telu’ yang dalam bahasa Jawa berarti tiga; sebuah upacara/pengajian atau lebih ke suatu bentuk ungkapan rasa syukur keluarga atas kandungan yang telah berusia tiga bulan. Pada prakteknya, acara neloni biasanya diadakan pas masuk usia kehamilan 4 bulan.

saya dan bu-ebu
saya dan bu-ebu

Pada bulan ini kami harus mengeluarkan biaya sebesar satu juta rupiah untuk (perpanjangan pertama) masa simpan satu tahun empat embrio kami di Rumah Sakit Siloam Surabaya. Yaaa, sampai sekarang sih kami masih beranggapan bahwa suatu saat kami akan membutuhkannya.

OKTOBER
Driving License Update, JHT & Mamamia Birthday!

Surat Ijin Mengemudi A saya hangus di tahun 2014 ini, maka untuk beberapa hari saya menginap di Santos d’House untuk mengupdate-nya.

Masa kepesertaan Jamsostek saya sudah berusia 5 tahun. Saat unemployed begini, tiba-tiba saya ingat bahwa didalam kepesertaan tersebut saya punya dana JHT. Iseng-iseng saya klaimkan dan CAIR! Alhamdulillah, ini namanya rejeki anak. Terima kasih kepada Bapak Santos (bapak saya-ng) yang dengan setia dan sigap mengantar kemanapun saya pergi.

Happy Birthday –to ME! xixixi. Ubannya bertambah satu, selamat 31. Daaan, selamat-sebentar-lagi-mau-jadi-ibu. Pada saat hari H, saya masih berada di Pasuruan untuk memperpanjang SIM dan lanjut krimbat. Begitu sampai di rumah, ada birthday cake, surprais dari bapak, ibu, Liliput dan suaminya. Bahagianyaaa. Terima kasih semua :3

NOVEMBER
USG 4 Dimensi

Wuah, teknologi sekarang memang ajaib. Siapa yang tak takjub bisa melihat penampakan kombinasi kami dalam bentuk mini. We’re a happy couple! Saya tak henti memandangi sang jabang bayi dan sibuk senyum sendiri. USG 4 Dimensinya di RSIA Putri pada tanggal 5 November 2014 (di usia kehamilan 26 minggu).

my unborn bebiii
my unborn bebiii

miartmiaw - 2014 year in review

DESEMBER
Jawa Pos For Her & Baby Shopping

Agenda akhir tahun kami dipadatkan oleh acara belanja-belanji keperluan bayi. Tidak banyak urusan sandang karena sudah dapat lungsuran dari adik ipar. Kami hanya fokus untuk melengkapi yang kurang-kurang plus memenuhi hasrat mommy-to-be saya (sebagai reward atas kehamilan ajaib) dan hunting baby box. Saya punya Baby Shopping List, tapi tentu tidak bisa memenuhi kesemuanya. Yang (menurut kami) penting-penting saja.

22 Desember 2014, puisi tentang perasaan saya terhadap baby-to-be dimuat di koran Jawa Pos. Puisi tersebut diikutsertakan dalam rangka menyambut Hari Ibu dan Ulang Tahun ke-4 Jawa Pos For Her.

"mama cinta kamu nak!"
“mama cinta kamu nak!”

Hamdalah atas tahun 2014. Bismillah untuk tahun selanjutnya.

Semoga 2015..

1| Bayi kami lahir dengan selamat dan sehat
2| Lekas beradaptasi dengan peran dan tanggung-jawab baru sebagai orang tua
3| Selalu sehat jasmani dan dijauhkan dari segala jenis penyakit hati
4| Lancar rejeki
5| Terjaga kemesraan, keharmonisan dan kebahagian keluarga

Semua hal yang terbaik bagi kami. Dan kamu. Amin.

Salam,

miartmiaw

[2013] year in review

SELAMAT TAHUN BARU 2014
dari Surabaya

(Ah ini basi banget ya! Maklumin ajalah, karena laptopnya gantian. Baru bisa dipakai malam hari karena siangnya dipakai suami, sedang malam hari itu waktunya tidur. Ujung-ujungnya alesan!)

2013 sangatlah menakjubkan! Segala keputusan yang saya dan suami buat di tahun ini tentu melewati banyak pertimbangan. Perjalanan dari hari-ke-hari tidak melulu dipenuhi tawa melainkan ada beberapa hal yang membuat tangis haru maupun sedih menjadi pecah. Dan hidup memang tidak mudah, tapi kami bisa mengatasinya.

Nah, berikut ini kilatan momen-momen yang perlu saya garis bawahi.

JANUARI

RESIGN IST (18/1). Pertama, ingin lebih fokus untuk mendapatkan bayi, ke-dua, suami mau spesialisasi, ke-tiga tak ingin suami Surabaya-Bangil setiap hari PP, maka setelah 4 tahun bekerja di bagian Personnel and General Affair PT. Indonesia Smelting Technology, saya resmi mengundurkan diri. Resign adalah langkah awal, karena kami punya rencana untuk pindah ke Surabaya.

selalu merindukan mereka :'
selalu merindukan mereka :’

FEBRUARI

BALIMOON (14/2). Ini maksudnya Honeymoon (ke-3) ke Bali yang  bertepatan dengan 3rd wedding anniversary kami. Mumpung ada waktu liburan; mumpung ada kesempatan. Kali pertama berkendara selama berjam-jam menggunakan Starlet merah ’96 yang sebelumnya bernopol S 342 V. Berdua bersenang-senang setelah pinggang-rasanya-mau-copot. Mau kesini-kesitu tanpa tekanan jadwal travel. Suka-suka.

14-02-2013 Happy 3rd Anniversary, Love! :3
14-02-2013 Happy 3rd Anniversary, Love! :3

MARET

PIT SOLO (10-14/3). Pertemuan Ilmiah Tahunan Obstetri dan Ginekologi (Fetomaternal) untuk tahun 2013 diadakan di Solo. Pendaftaran program spesialis tahun ajaran 2013/2014 sudah dibuka demikian dengan ujiannya yang memang tak lama lagi. Saatnya bagi suami untuk mulai mengumpulkan sertifikat dengan maksud biar lolos seleksi administratif gitu! Nah, selain menjadi sekretaris pribadi, perjalanan itu menjadi ajang bagi saya untuk setidaknya tahu S-O-L-O.

APRIL

GWA MANYAR (12/4). Tadaa! Finally hidup baru di rumah (baca: petak) baru. Kami pindah ke Surabaya membawa beberapa pakaian, peralatan bersih-bersih dan seprei. Lika-liku tinggal di Apartemen Gunawangsa Manyar tidak bisa diceritakan di sini. Intinya, hidup di sebuah apartemen itu harus bisa menempatkan diri pada sebuah kepraktisan. Harus bisa familiar dengan kata: hemat, ekonomis, simpel dan fleksibel!

pose kamar saat masih berantakan :p
pose kamar saat masih berantakan :p

MEI

SEMPU ISLAND (11/5) & HSG (30/5). Rekreasi ini tidak kami rencanakan. Tadinya saya, suami dan adik cuma mau pergi jalan-jalan ke Batu, tak taunya nyasar ke Pulau Sempu dan Sendang Biru. Hasilnya, ‘lahir-lelah namun batin-bahagia’. Di akhir bulan saya analisis saluran tuba (HSG) di Laboratorium Parahita. Menurut tes itu, tidak ada perlengketan pada tuba saya. Cairan kontras pada hasil rontgen menunjukkan bahwa semuanya dalam kondisi baik.

so happy!
so happy!

JUNI

SELAMAT, SUAMI! (13/6). 2x tidak lolos tes CPNS di Pasuruan, 1x gagal tes CPNS di Dompu, 1x tidak berhasil masuk tes PPDS jurusan Interna di Unair. Jadi betul kata mereka bila, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Tanya saya deh, bagaimana perjuangan kami melalui semua itu. Bagaimana suami tekun meminta surat rekomendasi ke sana-sini, belajar, melalui psikotes, wawancara, tes bidang ilmu dsb. Alhamdulillah, Obstetrician and Gynecologist soon to be!

jadwal kegiatan penerimaan ppds - kartu peserta ujian - pengumuman (13/6)
jadwal kegiatan penerimaan ppds – kartu peserta ujian – pengumuman (13/6)

JULI

IUI SILOAM (1/7). Inseminasi di Siloam oleh dr. Hamdani setelah 5 hari fase oral dengan clomiphene citrate pada 21-25/6 dan suntikan pregnyl pada 29/6. Harapannya, dengan cara ‘sederhana’ ini bisa segera hamil. Eh, ternyata belum.

before - after
before – after

P.S. Kalau dihitung sejak doi menyatakan cintanya ke saya jaman baheula, pada 5 Juli 2013 berarti kebersamaan kami sudah berusia kronologis 13 tahun. Hooray!

AGUSTUS

LEBARAN, FULL TEAM (6&8/8). Sudah 10 tahun lewat dikit saya dan teman-teman sebaya lulus SMA. Bukan waktu yang singkat. Kebanyakan sudah beranak-pinak, karir jelas dengan kehidupan yang menetap dan mantab. Momen buka bersama biasanya kami jadikan ajang untuk berkumpul sekedar reuni kecil-kecilan dan silaturahmi. Tahun ini di tempat (rumah sendiri meski belum beristri) kawan bernama Uri. Nah, tidak hanya dengan kawan, momen kebersamaan juga saya habiskan bersama keluarga (termasuk dengan adik laki saya yang berdomisili di Jakarta). I am Full!

miartmiaw - lebaran 2013

SEPTEMBER

IVF #2 LONG PROTOCOL (2-20/9). Saya termasuk orang yang tidak sabaran dalam hal ingin segera punya anak. Tekanannya luar biasa loh. Memang bisa sangat relatif dan subyektif penghayatan masing-masing individu dalam menghadapi situasi setara. Tapi mau air mata sampai habispun kalau Tuhan belum mengijinkan ya saya bisa apa. Sepanjang bulan September, perut bagian bawah penuh bekas kombinasi injeksi Suprefact-Gonal-Menopour. Lebam dan biru-biru. Keluar masuk RS Siloam sudah jadi hal yang biasa. Sekarang malah bagi saya, bau RS Siloam itu seolah menyisa trauma.

OKTOBER

BETA DAY (8/10) & BNS (27/10). Reaksi hasil β~hCG yang tidak memuaskan kali ini tidak sedramatis pada IVF #1 (30 Okt, 2012). Sambil makan di d’Cost saya cuma nangis-nangis tipis. Ini juga karena bbm iba/simpati dari beberapa sahabat dan saudara, tentu saja saya jadi teringat kembali kemudian jadi sedih lagi.
Oktober adalah bulan lahir saya. Tidak ada yang spesial pada hari H. Jadi mari kita skip dan loncat ke Batu Night Spectacular. Rupanya suami punya jadwal orientasi PPDS yang padat sehingga kami punya masa liburan yang singkat. Semalam di BNS lanjut one night stand di Kebun Teh Wonosari. Itung-itung merayakan Hari Ulang Tahun saya yang ke sekian.

NOVEMBER

MARRIOT NIGHT (23/11). Pada dasarnya, tidak ada momen yang spesial di bulan November. Hanya ada satu peristiwa yang menggemaskan dan bila diingat kelak saya rasa akan mengundang senyum hingga tawa. Ini saat suami sangat sibuk menjadi panitia penyelenggaraan kolegium obgyn.

Ceritanya begini, hari Jumat (22/11) saya menginap di rumah adik ipar di Gresik untuk melihat perkembangan persiapan dirinya melahirkan (*ngintip kamar bayi). Esok malamnya pada sabtu (sebelum saya balik Gunawangsa Apt), adik ipar beserta suami dan saya dari gresik pergi jalan-jalan ke Tunjungan Plaza. Pada pukul 22:00 saya janjian sama suami untuk ketemu di Hotel J.W Marriott karena kebetulan posisi dia ada di situ. Butuh waktu 10 menit untuk sampai ke JWM dari TP. Dan ketika saya tiba di hotel, suami sudah tidak bisa dihubungi. BBM tidak dibalas, ditelpon tak merespon. Setelah setengah jam menunggu saya akhirnya tahu kalau mobil kami ada di parkiran. Saya putuskan untuk tetap menunggu. Ketika satu jam berlalu, dengan mengenakan sandal-putih-hotel suami akhirnya muncul di lobi hotel dengan rambut kuyu dan mata sayu. Berantakan sekali! Rupanya doi tertidur. Lalu kami lanjut tidur di Deluxe Room JWM dan pulang esok pagi. Fiuh!

DESEMBER

STAFF MEETING (27/12). Setelah 6 bulan berlalu dari pengumuman #Juni13 sudah saatnya kami para istri/suami/anak sang PPDS diperkenalkan kepada 9 teman seangkatan dan para staf OBGYN. Pertemuan itu memberi saya wacana bahwa pendidikan-PPDS-Obgyn-8-semester akan banyak menyita waktu dan menguras tenaga. Mereka akan ditempa bahwa kehidupan rumah sakit adalah hal yang utama. Diharapkan dapat menghasilkan output yang berkualitas baik, loyal dan bermanfaat bagi masyarakat. Saya katakan kepada para the famous SpOG (*dalam forum) bahwa saya ingin menjadi orang di belakang layar yang sukses menghasilkan produk (dalam hal ini suami) seperti harapan kita semua. Memang tidak secara langsung tapi dukungan istri juga sangat penting kan?

(1&2) usai acara pertemuan | (3) kali pertama jaga tgl 28/12 | (4) malam tahun baru, dengan suami dan adik saya
(1&2) usai acara pertemuan | (3) kali pertama jaga tgl 28/12 | (4) malam tahun baru, dengan suami dan adik saya

2013 cukup memberikan pelajaran dalam memaknai hidup. Doa 2014 tidaklah muluk,

Semoga..

1| Kesehatan selalu menyertai langkah kaki kita
2| Bahagia dari melakukan hal yang sederhana
3| Usaha dan kerja keras tahun-tahun kemarin menuai hasil
4| Setiap masalah mendewasakan pribadi
5| Lebih mandiri dan diberikan kelancaran menjalani aktivitas sehari-hari

Semua hal yang terbaik bagi kami. Dan kamu. Amin.

Salam,

miartmiaw

seni bertahan hidup ♥ tempe jaket dharmawangsa

Saya dan suami sepakat bahwa makanan yang bisa memuaskan perut bukanlah yang terhidang tipikal sajian kafe-kafe, sebut saja jenis pasta berlumur keju ala Kafe Pisa atau steak versi Boncafe. Bagi kami, hidangan itu tidak wajib dikonsumsi. Kalaupun terlihat sedang berada di sana, itu berarti kami sedang merayakan sesuatu atau lagi ditraktir. Kami lebih berselera apabila makanan yang ‘bersarang’ di perut merupakan masakan khas nusantara. Biasanya punya ciri pedas, ada nasinya dan janganan. Terlebih bila kantong-friendly.

Semenjak pindah ke Apartemen Gunawangsa Manyar bulan April 2013, saya sudah jarang sekali memasak. Kadang rindu masakan yang bisa dihasilkan Khumanis Kuantum Kitchen (ini nama dapur saya di rumah Bangil) seperti sop ayam, kering tempe, balado udang, cah kangkung, krengsengan cecek, ayam kecap, capcai dll (kalau diteruskan bisa panjang). Di ‘petak’ ini saya tidak mungkin masak karena kami hanya memiliki pantry bukan kitchen.

Sudah tidak ada lagi yang namanya telenan, cowek, sutil, mpon-mpon, terasi, wajan, minyak goreng dan aneka saos. Di sini kami hanya memiliki (sekalian inventaris):

2 bh piring makan
1 bh piring ceper
2 bh mangkuk sedang
1 bh pisau
4 bh mug ‘gimmick’
2 bh garpu
1 bh mangkuk sambal
4 bh sendok makan
1 bh sendok teh
4 bh tupperware
1 bh panci serbaguna bergagang
1 unit magicom
1 unit kompor portable

Magicom selain untuk menanak nasi, pernah kami manfaatkan untuk mengolah ikan salmon tapi seringnya kami gunakan untuk membuat ceplok/dadar telur, merebus telur/jagung manis dan mengukus sayur macam brokoli. Kalau mau masak yang ‘berat’ kuatir kamar jadi bau dan kotor plus bisa mengundang semut, kecoa dan aneka serangga. Jadi, beli lebih praktis!

Salah tempat makan yang menyuguhkan makanan favorit kami di Surabaya Timur adalah Warung Tempe Jaket Dharmawangsa. Letaknya berada di sebelah barat jalan raya (setelah perempatan Kertajaya menuju Unair Kampus B), berdiri di teras Berkat Mobil (Jl. Dharmaangsa No. 124); diantara Gg. Gubeng Kertajaya VII-E dengan Gubeng Kertajaya VII-F. Warung yang buka tiap malam dari senin sampai jumat (sabtu-minggu dan hari libur nasional tutup) ini punya TEMPE JAKET (tempe berbalut tepung berbumbu) yang jadi ikon plus urap sayur. Benar-benar rasa rumah.

Kami mengenal tempat ini sejak jaman kuliah (dapat referensi dari seorang teman), kira-kira 10 tahun yang lalu. Rasa tempe jaket-nya tak berubah dan urap sayur yang tetap sama enak dengan sambalnya yang pedas minta ampun. Selain tempe jaket dan urap, kami masih bisa memilih lauk utama seperti udang goreng tepung, telur dadar/ceplok, bandeng presto dan ayam goreng/bakar. Terakhir makan di tempat, saya dan suami habis sekitar Rp. 37.000 (incl es jeruk dan teh hangat). Kami lebih sering ‘mbungkus’ sih! Biasanya sepulang mengerjakan tugas kuliah, suami yang beli, saya menanak nasi.

11-12-13 | IDR 15.000
11-12-13 | IDR 15.000

Bagaimana? Kalau mulut berliur berarti sedang tergiur :p~

Kelemahan makan di warung ini ada dua. Pertama, potensi terkena debu jalanan dan asap kendaraan. Kedua, kapasitas tempat duduk yang terbatas (selain lahan yang miring) sehingga akan sulit bila datang dengan keluarga besar maupun rombongan (max 4 orang).

Penasaran? Silahkan mencoba kelezatan Tempe Jaket Dharmawangsa dan sampai jumpa di postingan selanjutnya.


miartmiaw

[2ww] 4dp5dt

Today (2/10), saya memasuki hari ke-4 pasca embryo transfer (ET) dengan 3 blastosis usia 5 hari yang ditanam dalam rahim saya oleh dr. Ashon SpOG. Coba deh saya lebih konsentrasi akan berbagai simtom yang saya rasakan. Hmm, dada lebih kencang, puting berasa menonjol dan ada sedikit rasa nyeri di perut bagian bawah. Selebihnya gatal-gatal di atas pantat sebab iritasi diaper dewasa dan ada bercak disertai gumpalan-gumpalan berwarna putih di celana dalam (*residu Crinone 8% Progesterone Vaginal Gel).

Post ET, kebanyakan mama IVF bingung tentang apa yang boleh dan tak boleh dilakukan. Lalu berbagai literatur dibaca yang malah buat bingung ditambah kekuatiran para sesepuh yang melarang ini-itu. Pikiran acak-adul dan buat aktivitas menjadi tidak nyaman. Kalau sudah begini malah stres sendiri. Sebaiknya jangan dilakukan.

DON’T :: STRESS

Sepertinya hari ini saya kurang beruntung, subuh-subuh suami sudah berangkat ke sana-sini (lanjutan acara 1st Indonesian Meeting of ISSHP 2013 –International Society for the Study of Hypertension in Pregnancy di Sheraton Hotel Surabaya) sehingga dia tidak bisa membelikan sarapan. Jadilah saya masak nasi dan mengukus resoles isi ayam (kue sisa seminar kemarin) + sayur hijau cuciwis untuk dimakan sendiri.

Bedrest pasca ET bukan berarti kita rebahan di kasur seharian. Ada kalanya kita perlu menghirup udara segar dan melakukan peregangan. Tentu angkat beban 5 kg sudah pasti akan saya hindari. Tetapi kegiatan seperti menyapu kamar dan mencuci pakaian dalam, tetap saya lakukan.

DO :: TAKE IT EASY

Selain menonton TV, kegiatan yang membuat saya tetap sibuk adalah membaca novel dan majalah parenting. Menjelajah socmed juga tak kalah penting untuk hiburan. Belakangan, bacaan yang selalu berada di meja; di samping tempat tidur saya adalah cerita mengenai seorang detektif wanita dari buku Kantor Detektif Wanita No.1 karya Alexander McCall Smith. Dan kudapan favorit sepanjang menunggu Beta-day yaitu pizza dingin dan stroberi.

IMG_3027

Kira-kira, yang sedang dilakukan embies saya di dalam perut apa ya? Ada sebuah wawasan yang saya dapat dari teman seperjuangan Mrs Rori mengenai perkembangan embrio setelah ET. Berdasar link ini pada 4dp5dt, embrio-embrio itu terus melakukan aksinya untuk berusaha menempel di rahim saya.

Semoga terus lengkett kayak perangko,,

[IVF] long protocol

Kalo ada bumil mengeluh ini-itu berkaitan dengan kehamilannya, berarti bisa dikatakan ia kurang bersyukur. Padahal antrian ruang CF RS Siloam Surabaya untuk program mendapatkan anak tak pernah sepi. Padahal banyak sekali calon mama yang memimpikan mual-muntah, kaki bengkak, pinggang sakit dan dada sesak disebabkan dirinya sedang hamil.

Ada saya diantara calon mama di deret antrian itu. Karena un-explained infertility, saya kembali berada di sini; di tempat yang nyaris beraroma sama dan khas tak ubahnya ketika saya mengikuti program bayi tabung (batab) yang pertama pada Oktober 2012 dan inseminasi (IUI) pada Juli 2013. Keduanya belum membuahkan hasil. Untuk program batab yang ke-2 ini adalah atas saran androlog Hamdani. Suami dan saya (pada akhirnya) manut saja.

Setelah mempelajari status pasien, tim dokter memutuskan bahwa saya akan diberi ‘perlakuan’ menggunakan prosedur long protocol. Jadi, begitu IUI gagal (mens bulan Agustus’13) saya tidak langsung diberi stimulasi untuk mengembang-biakkan folikel seperti pada short protocol (direct) melainkan program akan dimulai bulan depannya.

2 September 2013. Kira-kira pada siklus menstruasi hari ke-20, dokter Aucky memberi jadwal injeksi Suprefact 0,4 cc/40 IU tiap malam di subcutan dinding perut kiri/kanan dari tanggal 2 Sept sampai haid ke-2 (*meskipun haid tetap suntik). Menghadapi spuit-spuit macam begini, saya sudah biasalah yaa. Kalau bukan saya sendiri yang nyuntik ya suami.

insulin syringe si penjajah perut
insulin syringe, si penj(el)ajah perut

10 September 2013. Saya menstruasi.

12 September 2013. Pagi di RS Siloam selalu diawali pengecekan hormon Estradiol dan USG. Malamnya ketemu sama dr Aucky untuk detil protokol yang akan dijalankan. Hari ini menandai start stimulasi folikel (kantung telur). Suntikan di subcutan dinding perut 2x, Suprefact 20 IU + Gonal F 150 IU (2 amp) yang dicampur dalam 1 cc solven. Tiap sore/malam dari 12 Sep sampai 15 Sep 13.

16 September 2013. Selamat pagi spuit pengambil darah untuk mengecek hormon E2. Selamat siang dr Hendro, Sp.OG yang akan melihat perkembangan folikel melalui USG transvaginal. Selamat malam dr Aucky yang memberi resep suntikan 2x sbb: Suprefact 20 IU + Menopour 75 IU (1 amp) dan Gonal F 75 IU (1 amp) dicampur dalam 1 cc solven. Tiap sore/malam dari 16 Sep sampai 19 Sep 13.

20 September 2013. Pagi-pagi ada adegan tarik ulur spuit. Setelah tidak berhasil mengambil darah via lengan kiri, akhirnya mbak suster berpaling ke lengan kanan. Selanjutnya antri menunggu giliran USG sementara para dokter masih sibuk menangani pasien OPU maupun ET. Tak lama kemudian saya di-USG sama dokter Hendro yang konyol dan setelah selesai saya berhasil diam-diam mengambil foto ini.

tampak kantung-kantung telur (folikel) yang beranjak dewasa
tampak kantung-kantung telur (folikel) yang beranjak dewasa

 

Total ada 11 telur yang terpantau dengan ukuran paling besar 18 mm sisanya range 12-15 mm. Begitu ketemu dokter Hamdani pada malamnya, saya diberi satu kali lagi stimulasi agar folikel-folikelnya benar-benar mature (kira-kira mempunyai ukuran 18-22 mm). Kali ini suster yang nyuntik Suprefact 20 IU + Gonal F 75 IU (1 amp).

Gejala yang paling nyata dari sekian banyak suntikan Gonal F yang bisa saya rasakan ya dada mengeras dan puting menonjol. Tidak bisa disentuh bahkan oleh siraman air dari shower. Kalo bengkak atau biru-biru di perut dan lengan, adalah bukan apa-apa.

21 September 2013. Sabtu malam ada jadwal kencan di RS. Suster akan bantu menyuntikkan Ovitrelle untuk memecah telur supaya siap diambil pada senin pagi. Pesan suster minggu malam mulai jam 11 saya harus puasa makan-minum. Siap!

23 September 2013. Oocyte Capture alias Ovum Retrieval alias Ovum Pick Up (OPU). Saya jam 6 pagi sudah standby sedangkan para suster baru berdatangan sekitar 06:30. Sebelumnya, saya harus registrasi terlebih dahulu di front office sedangkan suami mengeluarkan sperma fresh-nya di ruang khusus (mandiri; sendiri; tanpa bantuan saya, hahah).

07:00. Para suster (kira-kira ada 5 orang) mulai pasang infus, mengecek tekanan darah (tensi digital sering bunyi; ini karena saya grogi), membersihkan vagina dengan cairan dingin, memberikan dua butir obat di anus, memasang belt di kedua kaki dan ada satu yang tugasnya menenangkan saya. Tampak post it kuning atas nama saya dan tulisan ‘kiri = 6, kanan = 6’, di tempel di layar monitor USG.

07:30. Dari layar itu saya bisa melihat jarum OPU menusuk folikel-menyedot cairannya sampai habis dan kempes, satu persatu sampai tak bersisa, gantian kiri dan kanan. Waktu terasa berjalan lama. Di tengah proses operasi mini itu, dr Hendro menyuruh salah satu suster menekan perut kanan saya. Sedangkan tak jauh dari meja operasi, terdengar suara dr Aucky bilang oocyte/kosong.

07:45. Operasi selesai, saya dipindah ke recovery room. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk menghabiskan cairan infus. Dokter Hendro menyapa saya sambil senyam-senyum disela-sela menangani pasien lain, “Bu dokter, hasil panennya lumayan. Dapat 15 oocytes.” “Apa dok, 14 apa 15?” tanya saya yang pura-pura budegk sekedar memastikan. Lalu beliau tanya ke dr. Aucky dan menyebutkan angka 15 lagi. “Terima kasih ya dok!” ucap saya sembari dalam hati bersyukur mendapatkan angka ini mengingat di-cycle yang pertama cuma dapat 6 oocytes.

08:15. Sebelum meninggalkan RS, kami harus menyelesaikan administrasi, melakukan pembayaran OPU & ET plus Crinone 8% (Progresterone Vaginal Gel) sebanyak 5 biji untuk lima hari ke depan (dipakai mulai tanggal 24 Sep).

Pasca OPU selama sehari penuh, mata saya siwer, perut bawah terasa kram, kembung, kepala pening dan bawaannya pengen tiduurr terus. Tapi malam itu saya pulang ke Pasuruan. Sebagai panitia pelantikan para dokter spesialis keesokan harinya –suami butuh mengambil jas. Menginap semalam di Santos d’House.

24 September 2013. Suami telpon ruang CF RS Siloam untuk memastikan jadwal embryo transfer (ET). Setelah proses fertilisasi, akhirnya kami memperoleh 12 embryo yang akan siap ditransfer ke rahim saya Sabtu, 28 September 2013.

Hal yang saya rasakan H-1 ET adalah terdapat percikan-percikan bahagia tapi tidak terlalu meletup-letup. Saya enggan melambungkan angan dan harap agar bila jatuh tidak sakit-sakit amat. Setidaknya bila ada kegagalan, kami masih punya embrio-embrio beku yang siap ditanam kapan saja. Semoga aja langsung berhasil. Tidakkah kami pantas mendapatkannya? Bukankah memang sudah saatnya?

Bagi pembaca dimanapun kamu berada, minta tolong bantu doa. Kami tahu pentingnya keajaiban dan kesaktian doa. Oleh karenanya, kami sedang ber-genkidama, mengumpulkan doa-doa dari semesta agar Yang Maha Kuasa bersedia mengabulkannya.

Kalau mau tanya-tanya mengenai program batab di Siloam Surabaya, silahkan kirim email ke mi41215@yahoo.com, saya akan luangkan waktu untuk menjawabnya. Atau, di kolom komentar juga bolehh.

Untuk besok, bismillah…

sesuatu seperti senin

Ah, apa yang dikatakan mereka benar, dunia memang berputar

Saya kembali bertemu SENIN

Hari yang paling dihindari

Karena tubuh ini masih beraura euforia

Larik liburan yang bertahan di angan

 

Terlalu lama menopang dagu di depan kompi kerja

Membuat performa pemalas semakin meraja

Bagaimana dengan mata?

Bagaimana saya ‘kan menilai kinerjanya?

Sepagi-sesiang melulu mengatup

Tak bisa disalahkan

 

SOS: Spirit!

 

Oke, sebaiknya cari cara

Mari:

1)      Melenggang mondar-mandir

2)      Mengompres mata

3)      Melongok keluar jendela

 

Dan akhirnya

Saya dapatkan O2 ala kadarnya

Sekilas, sepintas, sekejap

Setelah itu

Mata lagi-lagi mengerjap

Saat harus kembali

bertemu to do today yang mengantri

 

Sekali

Satu-dua kali

Berkali-kali

Saya lirik arloji

Apakah mati?

Detak-detiknya tak bergerak sama sekali

 

Eh, ternyata jarum itu berjalan

Terus ke kanan

Perlahan

Sangaaat pelan

..

denting tak bergeming {10:48 wib}
denting tak bergeming {10:48 wib}

 

Mwoaah -.-

Mia

 

[*re-post from my facebook]

for sale :: priceless memories

Menutup tahun 2010 saya dan Baby Hiu gencar-gencarnya nyari rumah. Keliling kesana-dimari dengan masteng merah (baca: honda supra fit) andalan. Perumahan dari kota sampai kabupaten Pasuruan kami singgahi. Sekedar melihat-lihat. Hingga kami merasa cocok dengan perum (baru dibuka) yang satu ini,

kancil mas regency, jalan bader, 67153 –12 desember 2010

Lokasinya di tengah kota Bangil, kabupaten Pasuruan. Lahannya dikerubungi alun-alun, TK-SD-SMP-SMA favorit (untuk anak-anak kelak), pasar, salon kecantikan (terutama untuk saya), rumah sakit dan tempat futsal plus bulutangkis (untuk Baby Hiu). Lagian ini win-win solutions bagi kami menuju tempat kerja masing-masing. Saya lebih dekat ke PIER dan ke Surabaya –tempat Baby Hiu mencari nafkah– juga gak jauh-jauh amat.

kancil mas regency no. b-05

Nah, ini calon hunian kami. 11 Januari 2011 sudah mulai dipondasi. Mr-Mrs Santos, mertua dan anggota keluarga tidak ada yang tahu. Sengaja begitu karena kami mau buat surprais! Berdua kami tentukan besar rumah idaman (tentu yang sesuai budget), nomor rumah yang membawa keberuntungan (bingung kemudian random), mau hadap utara apa selatan (kami pilih selatan) sampai lama pelunasan. Enam tahun aja ya, biar gak kelamaan punya hutang.

pose mandor ala baby hiu — 11 februari 2011

Sebulan kemudian saya terperangah, “AHA. Sudah tampak kerangka!” Demi mengikuti tradisi versi tukang dan disarankan mengadakan ‘selamatan’ maka untuk kuda-kuda kami memberikan sejumlah dana kepada kepala tukang untuk membeli tumpeng ala kadarnya. Bersama kuli dimakan rame-rame pas laut. ‘Laut’ itu maksudnya istirahat. Konon, istilah ini berasal dari jaman penjajahan. Ketika para kompeni berteriak, “All, out!” (Semuanya, keluaaaar), leluhur kita dengarnya “Lauttt!” Heheh.

akika mulai ada tetangga– 26 maret 2011

Yang namanya kerja borongan, para tukang mesti sering disambangi. Dikasi makan, cemilan, es teh dan ‘disuap’ rokok untuk menjaga kualitas kerja. Supaya sinkron sama mau kami dengan adanya sedikit renovasi. Termasuk permintaan titik-titik colokan dan saklar, instalasi tv kabel di ruang tamu dan kamar utama juga penambahan macam-macam ceilinglights.

proses pengecatan oleh tukang roni — 21 mei 2011

Saya dan Baby Hiu hidup di jaman kebanyakan orang lebih memilih warna gelap untuk kusen jendela, daun pintu dan pagar dengan asumsi melindunginya dari kekejaman cuaca yang ekstrim. “NO NO NO! I want white, pleasee.” Mulai deh saya merengek-rengek ke Baby Hiu. Padahal sang suami orangnya konvensional dan penuh pertimbangan. Tapi dasarnya saya ini pawang yang baik, akhirnya doi mau menuruti pinta si istri.

view halaman belakang dari ruang tamu yang habis di-pel. 4 september 2011

FYI. Kerjaan developer itu sudah STOP pada bulan Juni. Baru setelah serah terima pada 5 Juli 2011, September-nya mulai mencicil deh. Sebelum berkunjung, kami ke pasar beli peralatan kebersihan untuk kerja bakti. Betapa senang hati kami ketika rumah terlihat kinclong dengan korden dan jeruji jendela yang telah terpasang beserta perabot pesanan yang mulai berdatangan. Bisa lihat kami yang sedang berguling-guling di lantai tak? 😀

uwaaaa, berantakaan >.< –18 november 2011

Yaaa, rapi-bersihnya rumah tak bertahan lama. Pada bulan Oktober 2011, kami memutuskan untuk menambah satu kamar mandi, kamar pembantu dan jemuran di lantai atas. Plus sekalian nutup sisa lahan kosong di belakang. Tapi supaya terlihat lebih cantik, tatanan dapur bawaan mesti dibongkar dulu. Lalu saya dan Baby Hiu jadi sering-sering mampir ke Depo Bangunan Sidoarjo buat beli kran, cat tembok, lantai granit, kompor oven, wastafel, door stopper sampai kuku macan!

coral color, i luv it! –2 Desember 2011

Bulan ini mulai masang-masang kanopi dan pagar. Bagian belakang rumah nyaris selesai; tinggal moles saja. Batu alam dan lampu taman juga sudah keliatan bagus. Hmm, tapi saya masih ndak cocok ya itu sama warna pagarnya. Saya minta putih, bukan putih gading begitu. Harus dicat ulang yaa. Syukurlah depan rumah sudah dipaving. Ini mintanya repot banget; mesti kucing-kucingan sama pengembang.

alhamdulillah, akhirnya pindah rumah juga 🙂 –6 januari 2012

Kartu dengan desain dari Smilebox saya buat spesial untuk ditaro di nasi kotak yang saya pesan; sebagai ucapan terima kasih. Perumahan dengan mini cluster ini ditarget ada 30 rumah yang laku. Tapi karena beberapa ada yang beli dua kavling, total paling cuma ada 25-an KK. Waktu itu, tetangga baru ada tiga. Dan acara syukuran pindah rumah kami diramaikan oleh kehadiran keluarga besar (akhirnya semua tahu). Meriah bersamaan dengan turunnya hujan.

suasana rumah pada saat malam hari — 1 maret 2012
nomor rumah seharusnya b-05 :p #kebaliktuh — 3 agustus 2012

Bulan Oktober 2012-pun berlalu..

Setelah IVF saya gagal dan setelah diskusi panjang dengan Baby Hiu, kemudian kami memutuskan untuk mengubah rencana masa depan. Untuk kebaikan berdua, sebaiknya memang harus segera pindah ke Surabaya. Dengan pertimbangan ‘mendekati’ sumber penghasilan utama. Suami tidak perlu mondar-mandir Bangil-Surabaya mengendarai motor (pertimbangan kesehatan juga). Apalagi doi punya niatan untuk sekolah lagi (program pendidikan dokter spesialis). Sedangkan saya, tidak perlu lagi bekerja dan lebih konsen ke persiapan punya anak.

JUAL : rumah keren kami. LT 112, LB 80. hubungi +6285731826772 / +6285646870713

Maka dari itu, kami berniat untuk menjual rumah idaman- rumah kesayangan- surga dunia kami demi mendapatkan Sarang Semut ♥ Selai lain di Kota Pahlawan (untuk modal gitu loh!). Bagi pembaca, bila diberi kesempatan, mohon bantuan ‘bom pesan’ atau ‘info bola salju’ kepada handai taulan yang mungkin sedang membutuhkan hunian cantik atau sekedar berinvestasi.

Terima kasih,

miaris :3

[IVF] day by day #2

Masih setia di sini membaca kisah IVF saya? Terima kasih banyak yaa 🙂 🙂 Disekuel pertama (bisa ditelusur di link ini), ada saya yang berkutat dengan jarum suntik dan proses perkembangbiakan folikel. Walau sang kisah telah dibagi duapun, saya masih juga tidak bisa menyingkat ceritanya. Macam bertele-tele. Fiuh, padahal memang pengen menjabarkan semua perasaan dan jerih payah yang telah lalu. Haha. OKE. Mari kita lanjutkan cycle-nya..

Hari ke-12
Senin, 15 Okt 12. Harvest Time! Saya kira tim dokter SpOG dan Androlog RS Siloam ini hampir tiap pagi panen telur. Dan kali ini tiba giliran saya yang dipanen telurnya. Saya sudah cerita panjang lebar di postingan terdahulu. Dari pengalaman ini saya belajar bahwa:

Tidak baik membuat orang lain patah semangat dan membiarkan orang lain berpikir negatif akan suatu keadaan.

Jadi mulai detik ini, berhentilah cerita kepada orang yang mau menjalani program bayi tabung tentang:
1. Merananya saat OPU, walau mungkin itu yang kamu rasakan
2. Kram-kram di perut yang menurutmu sakitnya minta ampun
3. Menyatakan penderitaan orang lain lebih besar ketimbang apa yang akan/telah kita rasakan

[HAH! Ini apaa?!@#$% Haha. Curcol tentang ke-bete-an akibat perilaku dan perkataan seseorang. #Abaikan]

*

Selesai OPU, saya kan lapar sekali tuh. Tetapi Boncafe jam 8 pagi belum buka. Lantas saya dan suami pergi ke Wapo, depan Kampus B Unair. Rumput tetangga selalu lebih hijau ya, kenapaa saya tadi gak milih nasi pecel juga seperti suami. Lebih enak dibanding steak-nya :/ Ah, memang menyesal tak pernah diawal.

Setelah makan kemudian bingung, antara mau pulang sama mengiyakan ajakan suami jalan-jalan. Mata saya sebenarnya agak siwer dan kepala sedikit pening. Tetapi kasihan juga bila dia ngantar pulang saya lalu balik lagi ke Surabaya buat ngajar. Haduuh, akhirnya saya mau-in deh mampir Tunjungan Plaza.

noh! gelang pasien aja masih di tangan, enggan dibuang

Sorenya, saya limbang-limbung sendiri pake sandal jepit di Mall Ciputra World sembari nungguin suami ngajar di kampus UWK. Nongkrong-nongkrong geje di Food Court sambil nungguin jam nonton di XXI. Rencana mau lihat TED jam setengah 6-an. Ntar usai nonton langsung pulang. Eh, ternyata nentir yang ke-2 cancel. Akhirnya saya random aja, tiket nontonnya saya kasihin sama orang yang tidak dikenal. Jam 7 check-out Ciworld, jam sembilan uda nyampe rumah. Langsung tidoorr.

Hari ke-13
Selasa, 16 Okt 12. Mulai masuk kerja lagi ini yaa. Waiting list kerjaan yang harus diselesaikan, buanyak! Sampai empat hari ke depan, aktivitas siang hari berada di seputar urusan pabrik. Mengisi form aplikasi Visa Cina karyawan, mengirim datanya ke Konsulat Cina di Surabaya dan pergi ke kantor Imigrasi juga untuk update dokumen ekspatriat. Lagipula, saya kan harus cuti panjang sehabis embrio transfer. Kerjaan saya sementara harus dilimpahkan ke atasan :p

Seusai OPU, start malam ini, ada obat khusus yang berfungsi untuk menyiapkan rahim menerima janin. Semacam suplemen bagi wanita dengan defisiensi hormon progesteron. Namanya Crinone 8%, Progesterone Vaginal Gel. Sesuai namanya, obat ini memang berhubungan dengan miss v.

another dildo. LOL

Cara memakainya butuh sikap yang santai dan tenang. Awalnya memang sulit, seperti nabrak atau nyantol-nyantol saluran miss v gitu. Mungkin karena posisi yang kurang pas. Bila perlu, minta suami untuk merayu atau nonton film biru biar miss v mengeluarkan pelumas alami sehingga aplikator Crinone mudah masuk. Begini detil cara pakainya:

1. Putar dan potong penguncinya dengan telunjuk dan ibu jari,
2. Masukkan aplikator ke dalam miss v secara perlahan sampai dalam, lalu squeeze kotak perseginya untuk mengeluarkan gel sampai tuntas,
3. Gel yang di sisi ini akan menyembur ke dalam miss v. Kadang kita akan merasa seperti kentut karena ada udara di dalamnya.

Hari ke-14
Rabu, 17 Okt 12. Crinone jam 21:30

Hari ke-15
Kamis, 18 Okt 12. Kamis-kamis di kantor merasa agak horor. Pas pipis, ada keanehan yang muncul dari miss v. Ada yang keluar bergumpal-gumpal warna putih >.< Gak sakit sih, cuma kuatir aja. Ini kan berarti obatnya jatuh semua. Lak gak bisa memberikan hasil maksimal. Dohh! Akhirnya cari tahu apakah teman pengikut IVF juga mengalami hal serupa. Ternyata iya. Dan kata mereka itu tak berarti apa-apa. Cuma residu. Okelah kalo begitu.

Crinone jam 23:50.

Hari ke-16
Jumat, 19 Okt 12. Crinone jam 21:15

Hari ke-17
Sabtu, 20 Okt 12. ET-nya Katy Perry jadi pengiring perjalanan ke RS. Siloam hari ini. Eheheh. Bukan Extra-Terrestrial melainkan Embryo Transfer. Untuk cerita yang lebih detil, lihat di sini. Lalu, tau-tau sudah malam yah?! Hahah, jam 23:40 waktunya Crinone! #mehlali

Hari ke-18
Minggu, 21 Okt 12. H+1 pasca ET. Bertambah usia saya, segalanya harus lebih baik. Memang lebih baik bagi saya untuk segera menanggalkan sifat-sifat buruk antara lain: egois, penuntut, suka cemburu terhadap hal-hal yang gak perlu. Sebaiknya kita bagi aja deh kue ultahnya. Kue ultah saya, adik ipar yang beliin. Entah, masnya utang atau nitip duit ini. Hihi.

Saya sudah gak kerasan di rumah sakit. Selalu terbayang kasur rumah yang lebih nyaman dan bisa ditempati berdua. Alih-alih menunggu waktu check-out (sekitar jam 12), kami memutuskan untuk pulang jam sembilan. Pelan-pelan nyetirnya ya Sayang. Maksimal 60 km/jam.

Sesampai Bangil, kami mampir ke rumah bos B, atasan langsung yang kebetulan rumahnya dekat dengan Sarang Semut ♥ Selai. Saya serahkan kuitansi biaya OPU dan ET plus rawat inap agar bisa segera diproses untuk medical claim. Saya ceritakan proses IVF yang kasusnya memang jarang. Tidak pernah ada malah di IST. Berharap biaya itu diganti oleh perusahaan. Tak lama kemudian kami undur diri.

Sekitar waktu Isya, ibu dan adik cewek saya-Liliput bawain saya makan malam. Kayak saya ini yang demikian rapuh hingga tidak boleh memasak dulu untuk sementara waktu. Mwuehehe. Kerupuk puli, ayam dan sayur bayam. Saya tuang di piring sampai nyaris tumpah kuah sayurnya, lalu makan dengan lahap. Enaknyaa. Marem gek merem. Tak lupa Crinone jam 22:30.

Hari ke-19
Senin, 22 Okt 12. Cuti. Ada injeksi Pregnyl dengan jarum suntik lebih besar dari jarum suntik insulin. Wow! Dasar suami ni sukanya nyuntik-nyuntik, makanya dia yang akhirnya menginjeksi saya di pantat kanan (Eh, gak ada hubungannya ya?). Selulit dilihat suami? Ah, gpp! Kami saling cinta selulit pasangan. Dan yang paling asyik, bila disuntik tak menimbulkan rasa sakit. Weee 😀

Sarapan masih bisa dengan lauk dan nasi sisa semalam. Tetapi siang hari, suami membelikan makan di warung langganan sebelum pergi meninggalkan saya untuk mencari nafkah di Surabaya. Kemudian saya sendirian di kamar. Ketap-ketip lalu tidur. Dan bangun. Lalu mainan socmed. Ngantuk lagi. Bangun tidur lihat tv (kalo sekitar jam tujuh malam saya bilang lihat tv, itu berarti lagi nonton The Big Bang Theory). Kemudian menemani malam sampai suami pulang. Jam 23:00 si Dia mengingatkan: “Crinone-mu Yang!”

Hari ke-20
Selasa, 23 Okt 12. Masih cuti. Pagi sekitar setengan 6, datang serombongan keluarga bos B. Anak yang paling kecil digendong, yang paling besar jalan kaki sama ortunya, sedangkan yang nomor dua-naik sepeda. Wah, ini saya belum pernah menerima tamu jam segini pas belum mandi pulak! HAHA. Hmm, ada apakah gerangan?

Hoo, ternyata beliau mengembalikan kuitansi-kuitansi yang saya berikan kemarin lusa. Wuih, sedihnya. Alasannya, program batab tidak termasuk dalam pemeliharaan kesehatan. Padahal di Cash Payment Slip uda ada tanda tangan Presdir loh. Hiks, kenapa lantas tanda-tangannya diurek-urek? Setelah mereka pulang, saya lantas menyepi di kamar. Suami menemani, berusaha menenangkan gejolak yang saya rasakan.

Pada hari ke-20 IVF, aplikasi Crinone dilakukan pada pukul 23:10.

Hari ke-21
Rabu, 24 Okt 12. Tetap cuti. Hihi. Crinone jam 00:05. Uwoo, tadi ngapain aja baru bisa aplikasikan Crinone jam segini? Hehe.

Hari ke-22
Kamis, 25 Okt 12. Apa kabar pabrik? Tanpa saya, semua tetap lancar ya? Baiklah.

Kalau di rumah sendirian dan tidak ada yang bisa dikerjakan, mau apa lagi coba kalo bukan eat-pray-love (baca: tidur)? Diwaktu senggang kadang meraba-raba perut, siapa tau sudah ada penghuninya. Lalu baca-baca (headline) koran. Tidur dan bangun hingga terdengar suara takbir dari masjid sebelah. Hati terasa sejuk, nyaman dan syahdu.

Baby Hiu kena macet di jalan menuju pulang. Biasalah, sebelum long weekend, tingkat arus mudik cenderung tinggi. Apalagi pas malam takbir Lebaran Haji begini. Meski tak seramai Idul Fitri, tetap saja si doi terlambat satu jam dari ETD. Setelah makan, gosok gigi dan cuci kaki kami bobo sambil saya memegang lengan atasnya yang dempal. Tak lupa mainan Crinone dulu. Haha (23:16).

Hari ke-23
Jumat, 26 Okt 12. Oke! Ini plesiran pertama saya setelah beberapa hari di’pingit’. Jam lima pagi, ke Pasuruan buat sholat Id di masjid sekitar Santos d’House (rumah ortu). Seperti mengejar matari, kami meluncur sekencang laju siput ke arah timur. Ibu surprais saya datang. Mampir, leyeh-leyeh sebentar di kamar. Begitu ingat harus segera suntik penguat kandungan, kami undur diri dan membawa pulang buah matoa.

10:00. Injeksi Pregnyl by baby hiu
23:00. ‘Injeksi’ Crinone by me

Hari ke-24
Sabtu, 27 Okt 12. Crinone jam 23:29

Hari ke-25
Minggu, 28 Okt 12. Crinone jam 22:00

Hari ke-26
Senin, 29 Okt 12. Saya keluyuran lagi hari ini. Bersama suami pergi ke Carrefour, beli sembako sama beberapa kosmetik kamar mandi. Di jalanan sungguh panas dan gerah. Ini mungkin dikarenakan sayanya suka semedi di kamar. Jadi suasana suhu yang ekstrim bikin kaget. Saat senggang di mobil, saya monitor kerjaan dari HP. Sempat chitchat sama Mba Ana tentang bagaimana perasaan dia H-1 sebelum ‘pengumuman’. Tak terlalu menyukai bad-surprais, akhirnya doi melakukan HPT. Tapi tak memberitahukan hasilnya kepada saya.

Suami pulang mengajar pada pukul 23:00 dalam kondisi basah kuyup. Kesiaaan. Ini kali pertama hujan mengguyur Bangil. Akhirnyaaa. Seketika bau tanah berhamburan dimana-mana, mawar jambe di halaman bersorak kegirangan, sedang saya membatin: “Semoga hujan menjadi sebuah pertanda baik bagi kami.” Dan sebaiknya memang lekas tidur agar besok lebih segar dan bugar. Aplikasi Crinone pukul 22:00.

Hari ke-27
Selasa, 30 Okt 12. Jam 06:00 meluncur Siloam. Saya merasa tidak punya firasat apa-apa. Tidak terlalu memikirkan keberhasilan program itu. Saya hanya merasa bergairah, membayangkan diri menyampaikan berita gembira ke siapa saja. Bersamaan dengan itu, benak saya berkata bahwa “blastocyt itu akan jadi anak laki-laki sedangkan morula akan jadi anak perempuan”. Tetap optimis bos!

Sesampai di Siloam, saya celingukan nyariin Mba Ana. Kemarin saya sampaikan kalo sudah siap ambil darah sekitar  setengah 8. Gak janjian juga sih mau ketemuan. Yaa, bila jodoh pasti ketemu. Tapi disepanjang mata memandang, tidak bisa saya temukan sosoknya. Oke, lebih baik ke toilet dulu untuk memenuhi panggilan alam. Pipis dan pub.

Pas antri di ruang CF, ndilalah sudah duduk di samping saya simbak yang dicariin. Lalu kami pergi ke ruangan di ujung untuk tes β~hCG secara bergantian dilanjut membayar biaya tes dan duduk-duduk di tempat antri untuk rumpi pagi. Foto-foto lagi.

wif happiest ivf-mate, ana furger

Sempat ketemu sama mba Febi. Lalu dia cerita sesuatu yang sedih dan mengkhawatirkan. Semoga flek-flek yang dialami tidak berarti apa-apa ya Mbak. Tak lama akhirnya kami berpencar. Mba Ana yang mau nonton, Mba Febi yang mau istirahat aja di kos-an. Saya? Mau sarapan ah.

Padahal lapar benar, tapi bingung mau makan apa. Setelah putar-putar dan tidak kunjung mendapatkan insight makanan yang hendak disarap (#eh), suami ngajakin ke Gresik buat ngeliatin proses pembangunan rumah Oli, adiknya. Waduh, jau amir! Akhirnya perut kesayangan bisa sarapan soto daging buatan mertua. Alhamdulillah.

Pukul 11, saya gatal buat tanya hasil lab. Kemudian saya beranikan diri nelpon Siloam. Widiih, grogi setengah mati. Mana AC di kamar dingin banget. Jiaan, sikilku anyep tenanan! Sama suster disambungkan sama dokter. Lalu, meski suaranya jauh, saya masih bisa dengar waktu dokter Aucky bilang level β~hCG saya berada di zona abu-abu. Nilai 13 itu mengindikasikan sayanya positif tapi bisa gugur. Deg! Padahal saya tau pasaran nilai β~hCG untuk kehamilan ganda adalah 400-an. Air yang keluar dari mata saya, entah menyiratkan apa.

Malam ini rasanya pingin skip ketemu dokter Hamdani dan tes β~hCG ulang di lain tempat sebagai perbandingan. Faktanya, kami ketemu dia jua jam 18:30 buat konsultasi dan urung melakukan tes lagi. Beliau memberi info nilai progesterone sebesar 17 dan anjuran untuk Crinone free sampai ada instruksi lanjutan. Lusa tes ulang.

Hari ke-28
Rabu, 31 Okt 12. Saya masih perlu cuti lagi. Saya enggan masuk kerja; mau istirahat saja. Sebenarnya sudah dari awal bulan saya mau bikin tutorial make-up Halloween tapi mana sempaat. Bahkan hari ini. Seolah sedang nganggur tetapi kepala disibukkan menyusun banyak tanya penasaran, yang saya tak tau jawabnya hingga besok 😦

Mungkinkah nilai β~hCG bisa naik drastis? Sebaiknya saya makan apa?

Jadi, morula saya ya yang tak mau nempel. Nilai 13 itu pasti indikasi nilai blastocyst-nya ya?

Nilai progesterone 17 itu efek Crinone-kah?

Kalau β~hCG naik dan saya dinyatakan hamil kuat. Apakah masih tetap dengan kehamilan ganda?

β~hCG yang dari awal meragukan, bagaimana dengan perkembangan janin nantinya? Bisakah ia berkembang dengan sempurna?

Bagaimana bila satu janin gugur di tengah jalan? Atau mereka berhasil bertahan tapi lahir dengan kecacatan?

Naudzubillah.

Semoga Allah memberi kami segala yang terbaik.

Hari ke-29
Kamis, 01 Nov 12. Lagi-lagi cuti.

05:30 Heading Siloam for blood test (again) then go home
13:15 β~hCG result 4 (by phone) 😦 😦 😦

Suami tidak membiarkan saya bersedih. Lalu dia ngajakin menyetrika Surabaya sebagai pengalih perhatian. Malamnya ke Food Festival di Pakuwon City. Nongkrong makan tahu gejrot sambil membahas rencana lanjutan. Diantaranya wacana bahwa saya mesti berhenti kerja dan pindah rumah (tinggal di Surabaya saja) dan sebagainya. Kami saling menguatkan demi menyiapkan masa depan yang lebih baik. Sementara sih masih hanya ada kami berdua. Yaa, sampai saat itu tiba. Sampai ada anak-anak yang menemani tawa kami..

 

Kecup semanis ketchup,

miaw

[IVF] day by day #1

Pernah ditanya, “Program batab kamu yang long apa short protocol?” Waduh, panjang apa pendek ya? Saya ngerasanya sih seperti tagline iklan Choki-choki, ‘Paaanjang dan laamma’. Tetapi, karena berhasil curi lihat status pasien atas nama sendiri, ada semacam checklist dokter berkop SHORT PROTOCOL. Nah!

Bagi sebagian orang yang tidak tahu bagaimana program itu dijalankan mungkin penasaran. Baiklah, simak kronologisnya di Day by Day saya berikut ini: (*Akan jadi posting yang … *mwoaah* Sabar ya teman-teman~) 🙂

Hari ke-1
Kamis, 4 Okt 12. Menstruasi. Bagi pasien baru biasanya akan dilakukan pemeriksaan awal; ambil darah untuk pengecekan hormon LH, FSH, Prolaktin, Estradiol. Screening HbsAg, HIV, anti HCV suami dan istri. Sementara istri USG transvaginal, suami mengeluarkan sperma untuk dianalisis. Tapi ini sudah kami lakukan di LMP saya; bulan lalu. Jadi, hari ini tidak ada tindakan sama sekali. Saya kerja seperti biasa.

Hari ke-2
Jumat, 5 Okt 12. Cuti. Pagi setengah tujuh, saya bersama suami meninggalkan Sarang Semut ♥ Selai dan satu setengah jam kemudian sampai di RS Siloam Surabaya. Jam 08:15 saya ambil darah untuk cek Estradiol lalu antri USG. Suami tidak bisa terus menemani karena doi ada pertemuan teknis dengan panitia seleksi penerimaan PPDS. Baru jam 10:30 saya USG dengan dr. Hendro.

Setelah selesai USG, suami ternyata sudah standby. Kemudian kami makan di Boncafe. Setelah itu saya mesti nongkrong di kontrakan adik ipar sedang suami ngajar. Malam jam 21:00 baru ketemu dr. Hamdani untuk konsultasi hasil pengecekan Estradiol dan penentuan dosis obat untuk menstimulasi folikel (bakal telur). Puregon 100iU/0.5 ml (tiga ampul, tiga hari).

untuk pertama kali, makan di sini 🙂

Hari ke-3
Sabtu, 6 Okt 12. Saya di rumah, sendirian saja. Si suami dengan kegiatan rutinnya di Surabaya, ngajar les materi kedokteran yang saya tidak mengerti sama sekali. Sejak tahun 2005 dia nentir Biokimia dll, jadi wajar saja bila suami hapal sampai ke sudut-sudut buku Biokimia Harper setebal 700 halaman. Makanya saya julukin ‘The Harper Freak’. Haha.

Malam minggu berduaan sama Baby Hiu (panggilan sayang saya ke suami; karena dia segarang hiu-seimut bayi-plesetannya film kartun bebek Baby Huey). Setelah membersihkan diri sepulang dari pergi, jam 18:45 dia bantu saya menginjeksikan Puregon 100iU/0.5 ml di perut bawah-lurusnya puting-sisi kiri atau kanan, terserah (*gantian, dimulai dari kanan). Ouch! Beginilah rasanya disuntik suami sendiri. Bisa merengek, manja-manja, sambil megang mesra tangannya. Ahh! 🙂

Hari ke-4
Minggu, 7 Okt 12. Menurut Instruksi, injeksi harus dilakukan antara pukul 18:00 sampai 20:00. Nah, jam ini merupakan jadwal Baby Hiu ngajar. Praktis saya harus bisa menginjeksi diri sendiri. Hingga pada minggu malam yang ceria, saya terpaksa menusukkan jarum suntik berisi cairan Puregon 100iU/0.5 ml ke subcutan perut kiri. Meskipun jarumnya tergolong kecil namun tetap saja buat mual dan adem panas. Big bos cuman ngamatin. Fiuh!

Hari ke-5
Senin, 8 Okt 12. Tantangan injeksi kali lebih berat. Saya harus melewatkan makan-makan pasca Monthly Operational Meeting di Kepiting Cak Gundul Pandaan. Heuheu, padahal harus banyak makan protein. Duh, jadi bingung! Mau ikut tapi kuatir ga nutut. Akhirnya saya pulang dengan lunglai. Tetapi air muka saya kembali cerah karena ada Baby Hiu di rumah. Yihaa!

Tiap kali mau suntik, selalu deg-degan. Ampun Tuan! Bos sudah pegang-pegang jarum suntik, siap menginjeksi. “Wait, sini aku saja yang nyuntik. Minta tolong rekamin aja!” pinta saya ke suami. Dan cairan Puregon 100iU/0.5 ml itu berhasil masuk di perut kanan bawah. Mungkin sedikit syok, keringat dingin seketika menyerang dan mata saya kabur. Langsung deh rebahan untuk memulihkan diri. Telapak tangan dan kaki dipegang-pegang suami, kemudian hangat lagi. Mikisi Honey :*

Hari ke-6
Selasa, 9 Okt 12. Saya cuti mendadak (pengajuan kurang dari 5 hari kerja) dan berakibat hilangnya uang kehadiran. HAHA. Hari ini harus ke RS. Siloam untuk tau perkembangan hormon. Cek Estradiol; ambil darah via lengan kiri jam 07:30. Selanjutnya seperti biasa, saya ngendon di kontrakan adik ipar, nungguin schedule konsultasi ntar malam.

Setelah antri sejam, pada pukul 19:00 saya dan suami ketemu sama dr Aucky, sekilas saja. Beliau bilang kadar Estrogen saya terlalu tinggi sehingga dosis Puregon 100iU-nya diturunkan. Kali ini injeksi Puregon 100iU/0.25 ml di perut bawah bagian kiri dibantu suster. Saya cuma bisa mlengos sambil mringis, lha wong nyuntiknya bikin cikit-cikiit. Hemhem 😐

Hari ke-7
Rabu, 10 Okt 12. Bisa dibilang bulan Oktober ini kartu presensi saya berwarna merah. Banyak bolongnya. HAHA. Saya masuk kerja, menyelesaikan tugas yang tertunda dan membereskan kerjaan untuk hari-hari mendatang. Cek ini-itu karena besok mesti cuti (lagi). Dan sudah jadi kebiasaan, injeksi Puregon 100iU/0.25 ml sisa kemarin, saya sendiri yang melakukan. Sekarang sisi kanan yaa.

Hari ke-8
Kamis, 11 Okt 12. Di pabrik tempat saya kerja ada peringatan Safety Day, tetapi saya tidak bisa mengikutinya. Sayang ya, padahal ada acara potong tumpeng segala. HAHA. Pukul 6 pagi dari Bangil kami meluncur RS Siloam. Sekitar setengah 8 sudah nyampe, antri, baru jam 10:15 di-USG transvaginal sama dokter Hendro. Hmm, betapa yang dilihat setiap hari oleh mata SpOG ini, hihi. *elus dada*

Kalau mau makan di RS. Siloam, saya prefer ke Iwake daripada Excelso atau Holland. Jelas termaktub dalam daftar menu bahwa di Iwake ada ‘nasi’. Ini penting karena saya tidak bisa kenyang sebelum makan nasi. Saya pilih lauk udang balado dan rica terong untuk brunch (pk 11:00) saya.

Malamnya ketemu sama dr. Hamdani. Sang Androlog berkata, “Untuk menyeimbangkan ukuran telur, kamu mesti diinjeksi CTT (*ini maksudnya cetrotide kali yee)”. Oke, di ruangan di sebelah pojok, saya nyuntik perut bawah bagian kiri dengan Puregon 100 iU/0.25 ml dan perut bawah bagian kanan dengan CTT. Jam 20:40 suami jemput kemudian langsung cabut.

Hari ke-9
Jumat, 12 Okt 12. Kayak ini saya yang punya pabrik, masuk enggak-masuk enggak. Hehe. Seperti tidak terjadi apa-apa pada diri saya, hari ini masuk kerja seperti biasa. Tapi apa sih yang spesial dari jarum suntik berbentuk lancip bukannya tumpul dan seorang vampir yang hunting darah via lengan bukannya leher? Gak ada kan? 😀 😀

Di IST-pun, kegiatan First Aid Training dan Donor Darah yang saya ikuti juga tergolong membosankan. Better saya skip cerita ini. Di rumah, usai nonton serial The Big Bang Theory di Warner TV, saya injeksi Puregon 100iU/0.25 ml dan CTT sendiri.

jarum suntik seimut marmut

Hari ke-10
Sabtu, 13 Okt 12. It’s gonna be a loong day!” Weekend sih biasanya pergi ke mall, nah ini ke rumah sakit. Huft! 

06:23 Heading RS Siloam dari Sarang Semut ♥ Selai. Catatan berat badan saya adalah 42.6 kg

07:43 Tangan kiri sudah dienjus, ga jadi diambil darahnya. Terlalu sering disuntik jadi bengkak dan biru-biru. Oalaah 😦 Beralih ke lengan kanan. Lancar dan gak sakit. Siplah!

11:00 USG transvaginal oleh dokter Hendro.

11:30 Makan siang opor ayam dan teri di Iwake. Sinyal internet gak oke di sekitaran CF, Lobi dan Iwake. Saya mati gaya makan sendiri, membunuh waktu juga tak ada yang menemani. Ini si Baby Hiu kemana ya? Oh iya, dia ngajar sampai jam satu-an.

12:45 Ketemu dr. Aucky. Beliau bilang telur saya berjumlah 11, berukuran rata-rata 10mm. Tapi ada satu yang besar dan mau pecah. (Ini saya ngeri dengarnya. Memangnya kenapa kalau ada yang pecah?) Akhirnya nanti malam harus suntik pecah telur. Baru senin proses ovum pick up (OPU). Jedarr!

18:45 Tanda tangan surat sanggup.

19:50 Ditensi oleh suster, 110/70 mmHg kemudian injeksi Pregnyl di pantat kiri. Bagaimana rasanya? “Nyut! Nyuuut!”

20:50 Pulang ke Bangil lewat tol Mayjend Sungkono.

21:15 Makan nasi penyet komplit di tol; Pitstop KM 26.

23:00 Nyampe rumah -_____-

Hari ke-11
Minggu, 14 Okt 12. Ragam obat suntik yang masuk ke tubuh efeknya luar biasa, perut sering kram, payudara terasa kencang dan puting jadi mengeras. Saat bercermin di suatu pagi dihari minggu, saya mendapati perut bawah bagian kiri berwarna kebiru-biruan. Hematome  kena jarum suntik waktu saya injeksi Puregon yang terakhir pasti. Ugh! Kalau hari ini sih tidak ada acara suntik-suntikan. Saya cuma mesti puasa mulai ntar jam 11 malam.

*

Btw, sebaiknya kita istirahat dulu ya. Ambil-buang nafas dulu gitu sambil minum kopi di pantry. Kalo saya sih mau makan bakso. Ntar critanya disambung lagi. Perasaan pra-OPU, lihat detilnya di sini.

 

Salam,

Mia

[embryo transfer part 2] my best wishes

Setelah proses ET selesai. Setelah pipis pertama berhasil mengalir. Sejam kemudian..

Dua suster mendorong reclining bed saya menuju kamar pasien yang berada di lantai dua. Mulut saya tutupin pakai selimut yang teksturnya mirip keset handuk, mata terpejam dan tidak melihat antrian ibu-ibu batab yang pasti lagi ngeliatin saya dengan penasaran (kebiasaan newbie). Saya yakin suami pasti ngikutin.

Begitu sampai di lift, “Yang, yang! Tidur ta?” tanya suami. Hehe, tentu tidak! Lalu saya beberkan alasan kemudian dia cuman ngangguk. Yuhuu! Sampai deh di ruang A 204. Saya sharing kamar sama pasien batab dari Ambon; mama (panggilan suster kepada px ivf) berusia 40 tahun yang suaminya seorang SpOG. Ternyata bukan dengan mba Ririn yang dari Jogja seperti perkiraan.

Kemudian suster memiringkan kasur 45 derajat di bagian kaki sehingga posisi kaki lebih tinggi dari kepala (posisi syok). Saya tidak boleh banyak gerak apalagi pergi ke toilet selama 6 jam! Bayangkan, enam jam bou!! Hal ini dilakukan untuk memastikan embrio yang telah ditanam, tak rontok. Lima belas menit berlalu, saya kepingin pipis lagi. Hiks! 😦

Pertama karena memang dilarang pergi ke kamar mandi. Kedua karena urusan pampers, tentu. Dan yang ketiga, yaaa apalagi kalau bukan posisi yang tak memungkinkan saya mengeluarkan urine sedemikian rupa. Telah ‘nganthong’ pula! Hmm, andai kamu yang bilang ‘keluarkan saja’ bisa merasakan apa yang saya rasakan.

Betapa gelisahnya saya kala itu. Saya mesti mengejan tapi jadi membuat kontraksi pada perut. Yang ada malah sayanya kentut. Miring kanan-kiri, tekuk kaki, tarik nafas eee pipisnya malah balik lagi. Urung keluar lagi. Ditambah darah yang bermuara di kepala dan mata. Makin pusing jadinya. Komplit dah!

Ketika pipis itu (akhirnya) bisa keluar, saya semacam mengalami orgasme. Wuih, lega bukan kepalang. Hehe. Begitu seterusnya sampai pipis ke empat. Frekuensinya 15 menitan. Ser, serr, serrrr! Saya ngitung dan mendapati cicilannya hingga 20x di tiap periode pipis. Kemungkinannya, cairan yang terbuang percuma itu sebanyak dua botol aqua 600 ml. Halahhh, pleonasme! HAHA. Lantas dehidrasi.

Tengah hari saya makan siang disuapin suami. Menu makanannya enak. Kokinya pintar masak. Gak sepoh seperti rasa makanan di RS RS kebanyakan. Apa karena dasarnya emang lagi gak sakit yang melibatkan indra pengecap jadi error. Ayam goreng kalasan, udang krispi, mi goreng kecap, sop wortel segar, NIKMAT. Tapi makannya gak bisa banyak karena nyangkut di tenggorokan. Lagi lagi karena posisi. Juga kebelet pipis lagi.

Terjadi sekitar setengah satu. “Mati akuu!” Pipis itu ada di sana. Sepertinya tidak begitu banyak tapiii tetep minta dikeluarkan. Segenap usaha telah dikerahkan untuk membuatnya pergi dari kantung kemih saya. Curhat, BBMan dll. Hasil, nihil. Operan shift jaga ganti dari suami ke mertua dan adik ipar. Suami ngajar.

Lima menit serasa lima jam. Tidak bisa tidur, enggan minum, konsentrasi kacau. Fiuhh. Tiga jam kemudian, saya minta adik ipar manggil suster (tombol panggilan otomatisnya tidak berfungsi). Saya minta tolong dia menanyakan apakah pasien ET sudah boleh mandi. Menurut perhitungan, sudah lewat 6 jam. Gak tau deh acuannya darimana. Suster bilang masih harus lihat status pasien terlebih dahulu. Hufft!

Teeettt! Jam empat kurang seprapat. Cepetan cepatan! Mumpung belum keduluan. Mana piyama mandi dan handuk, dettol, sabun? Saya ribetin deh Oli. Tolong tolong di situ (nunjuk tas kuning), eh di sana (nunjuk tas coklat). Saya mau PIPIS! Aaaaak >.<

Di sinilah saya sekarang, pipis sambil megangin pampers yang beratnya: ada kali dua kilo. Hoho. Crit crit! Memang begini nasib pipis yang ditahan-tahan. Saya kantongin pampers dengan tas plastik warna hitam agar tak keliatan, lalu saya buang di tempat sampah. Mandi dan memastikan sekujur tubuh dalam keadaan bersih.

Saya rebahan lagi setelah seprei bersih dipasang oleh suster. Pusing-pening kepala saya. Hanya dengan cara itu saya bisa meredakan rasanya. Lalu mertua cerita berbagai kisah dari A-Z. Sungkan bila tak mendengarkan, padahal ngantuk. Tubuh tidak saya perbolehkan untuk miring jadinya kepala noleh kanan terus. Tengeng! Begitu ada jeda, maka saya jadikan celah untuk tidur. Daah mertua, saya bobo dulu yaa.

Bangun ketika Maghrib nyaris habis. Saya lantas tergopoh-gopoh ke kamar mandi untuk wudlu dan menunaikan ibadah sholat Maghrib. Suami lantas tanya via BBM mau dibelikan maem apa. Saya bilang lagi pengen sate klopo. Oke, lantas dia ngitung berapa jumlah sate yang harus dia beli termasuk untuk suami Oli. "Tapi aku pulangnya agak malam. Mungkin nyampe jam 9. Tadi mulai belajar molor, belum antrian sate." Yakelaah -_____-

Mendadak Oli mau pulang karena suaminya sudah menjemput. Oo, setelah saya berterima kasih, kemudian dia menghilang di balik sekat tirai. Satenya belum datang ternyata saya lapar duluan. Akhirnya saya lahap rata semua makan malam yang disediakan Siloam: krengsengan daging-wortel-kecambah, dadar telur, sup wortel-kembang tahu sama semangka kuning. "Sudah kenyang, nanti sate icip-icip aja, tombo pengen", begitu saya bilang ke suami.

Suami datang dan mendapati saya tertidur. Penyakit bawaan orok ni, begitu kenyang langsung ngantuk. "Halo suamiku, belum genap sehari tak bertemu, aku rindu." Dia makan satenya di bawah, saya ngeliatin dari atas kasur. Sesekali saya disuapin sampai habis dua tusuk. Lalu kembali zzzZ…

Sekitar jam 11 malam suami membangunkan saya. "HEH! Crinone-mu belum kamu masukin ya?" Ah iya, lupa! Hmm, semenjak habis OPU, aturannya adalah menjelang tidur saya harus menjejalkan Crinone alias Progesterone Vaginal Gel 8% ke dalam vagina. Ini saya gak tau pasti untuk apa. Mungkin mempersiapkan kandungan untuk jadi wadah bayi. Rahim supaya tebal kalii (sotoy ah!).

Saya porotin celana, di bawah selimut saya masukin Crinone-nya sambil meraba-raba lubang yang tepat. Crut crut! Hemm, sudah. Kami kembali tidur. Duh, kasiannyaa. Melas ya ini suami sama mertua umpel-umpelan tidur di bawah. Tempatnya sempit untuk duo raksasa. Emang gak bisa milih kamar. Buktinya si SpOG juga boboknya di bawah. HAHA. Envy sama Mba Ana yang dapat VIP room. La wong dia standby mulai jam lima pagi buat boking kamar.

Ditengah tidur dan mimpi entah-apa, lagi-lagi dibangunin suami. "Sayang, Selamat Ulang Tahuun!" Wow! Ada kue tart berikut lilin dengan angka 29 yang menyala. Rotinya bernuansa warna biru. Unyuuu. "Make your wish!" pinta suami. Saya tipikal orang yang banyak mau. Tapi untuk kali ini, saya mintanya sama Allah, semua proses program IVF ini berjalan dengan lancar. Semua yang terbaik dan sesuai keinginan kami (loh?!).
1) Blastocyst-morula menempel lengket di dinding rahim dan berkembang menjadi janin,
2) Janin hidup bersama saya dengan nyaman, aman dan tenang dihari-hari berikutnya,
3) Saya dan suami menyambut kedua bayi sehat-lengkap-cukup berat badan kami dengan berseri.

Aamiin aamiin aamiin ya rabbalalamin. Kabulkan doa saya ya Allah; Sang Maha Mengerti Maksud Hati. Terima kasih.

Hamba yang penuh pinta,
Mia